INFO PTK
Profil Guru Nasional Pendidikan Formal
Sumber dari internet di bagi bagi juga untuk pembaca internet
Data guru dan tenaga kependidikan merupakan bahan yang sangat penting untuk menetapkan kebijakan pembinaan maupun pemberdayaan guru dan tenaga kependidikan secara tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi lapangan.
Dari data tersebut para pengelola guru akan mampu melakukan analisa potensi maupun kelemahan, serta mampu merumuskan arah kebijakan dalam upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan di Indonesia.
Data berikut merupakan data yang diambil dari lapangan pada periode tahun 2003/2004, sedangkan untuk data pada tahun 2005 akan selesai masuk secara keseluruhan pada bulan Oktober 2005 sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh para Kasubdin Ketenagaan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dari hasil evaluasi pelaksanaan pendataan terdapat beberapa kendala sebagai bahan penyempurnaan dalam pelaksanaan pendataan guru dan tenaga kependidikan lainnya, antara lain:
1. Para pengelola ketenagaan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, belum menyadari sepenuhnya bahwa data tersebut merupakan kebutuhan mereka dalam melaksanakan tugasnya, khususnya untuk penyusunan rencana. Hal tersebut menunjukkan rendahnya kepedulian pejabat terhadap data dan memberikan cermin betapa rendahnya kualitas perencanaan tanpa adanya dukungan data yang akurat.
2. Minimnya fasilitas pendataan (khususnya komputer dengan kemampuan yang tinggi), sehingga proses entry data di Kantor Dinas Kabupaten/Kota mengalami kesulitan dan keterlambatan, sedangkan tenaga operatornya telah dilatih namun tidak dapat bekerja secara optimal.
3. Sistem dan mekanisme pendataan dari sekolah ke dinas belum tersistem secara rutinitas, sehingga pendataan dilakukan bila ada permintaan dari pusat, sehingga perlu dibangun mekanisme sistem pendataan secara reguler.
4. Tenaga operator setelah dilatih dan memiliki kemampuan yang cukup baik, sebagian besar mendapatkan tugas tambahan dari atasan dan tidak sedikit yang dimutasi sebelum melaksanakan tugasnya, sehingga tugas pendataan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Sebagai gambaran umum bahwa jumlah guru pada dikdasmen dan pendidikan madrasah sebanyak 2.691.957 orang. Jumlah guru dikdasmen sebanyak 2.156.597 orang, yang terdiri dari guru PNS sebanyak 1.430.515 orang dan guru Non PNS sebanyak 726.082 orang, sisanya sebanyak 535.360 orang adalah guru madrasah yang terdiri guru PNS maupun Non PNS. Tabel berikut menunjukkan komposisi guru dikdasmen dan madrasah. (data dari beberapa sumber Renstra Depdiknas, PDIP)
I. PROFIL GURU DIKDASMEN BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN DAN PENYEBARAN PADA SETIAP JENJANG PENDIDIKAN.
Dalam daftar tersebut PNS termasuk data PNS Depag, sedangkan PNS guru dikdasmen terdiri dari PNS dan PNS DPK (yang ditugaskan pada sekolah swasta) pada tahun 2003 jumlah PNS seluruhnya adalah : 1389302 orang + 41.213orang = 1.430.515 orang guru PNS.
II. PROFIL GURU BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PADA SETIAP JENJANG PENDIDIKAN.
Data menggambarkan masih terdapatnya guru yang memiliki kualifikasi dibawah standard nasional yang ditetapkan, jika untuk guru TK dan SD minimal DII maka guru yang unqualified terdapat 78,05 % pada TK, 34,03 % pada SD, 71,23 % pada SMP, 46,60 % pada SMA, 3,89 % pada SMK dan 43,02 % pada SLB. Secara nasional yang unqualified sebanyak 43,02 % atau sebanyak 927.947 guru.
III. PROFIL GURU BERDASARKAN UMUR/TAHUN KELAHIRAN PADA SETIAP JENJANG PENDIDIKAN
Data menggambarkan adanya sejumlah guru yang akan pensiun pada periode 5 tahun ke depan, yaitu pada tahun 2005 terdapat 22.707 orang, tahun 2006 sebanyak 26.748 orang, pada tahun 2007 sebanyak 26.929 orang, pada tahun 2008 sebanyak 32.104 orang dan pada tahun 2009 sebanyak 44.067 orang. Jumlah tersebut masih terdapat guru GTT dan GTY, jadi untuk PNS masih perlu dirinci lagi. Grafik prosentase penyebaran guru menurut kelompok umur sebagai berikut:
IV. PROFIL GURU BERDASARKAN PANGKAT/GOLONGAN PADA SETIAP JENJANG PENDIDIKAN
Prosentase guru PNS dan Non PNS terdistribusi sebanyak 66,33 % guru PNS dan 36,67 % guru Non PNS. Jika dirinci lagi dari data dapat dikelompokkan menurut kelompok golongan, terdapat 19,49 % golongan II, 71,37 % golongan III dan 9,14 % golongan IV. Dalam grafik untuk golongan IV tidak dapat tampil terinci dikarenakan datanya terlalu kecil.
Dari analisa sementara terlihat bahwa golongan IV sangat kecil, hal tersebut terjadi kemungkinan besar disebabkan banyak guru yang belum mampu naik ke golongan IVB ke atas karena kemampuan penulisan karya ilmiah yang merupakan persyaratan pokok belum memadai.
V. PROFIL PENGAWAS SEKOLAH (DATA PEMBAYARAN SUBSIDI)
Jumlah pengawas sekolah dari data pembayaran subsidi dapat didata jumlahnya, namun biodata lainnya belum didapatkan.
VI. PROFIL GURU BERDASARKAN TUGAS MENGAJAR MATA PELAJARAN
Profil penyebaran guru kelas, guru mata pelajaran/rumpun mata pelajaran, guru kejuruan dan guru luar biasa pada setiap jenjang pendidikan.
Dari data yang ada menunjukkan bahwa guru mata pelajaran yang memiliki jumlah tertinggi adalah guru mata pelajaran pendidikan agama 169.486 orang, disusul guru penjaskes 108.126 orang dan guru matematika sebanyak 69.718 orang. Jumlah yang terkecil adalah guru sejarah budaya sebanyak 1.916 orang, guru bahasa asing lain sebanyak 2.143 orang dan guru antropologi 3.682 orang.
VII. PROFIL GURU BANTU TAHUN 2003 ? 2004.
Karena proses pendataan guru dikdasmen dilakukan pada saat terjadinya proses seleksi dan pengangkatan guru bantu, sehingga sangat sulit bila dilakukan penggabungan dikarenakan dalam instrumen penjaringan belum dijelaskan kelompok guru bantu. Oleh karena itu profil guru bantu disusun tersendiri, hal tersebut agar memudahkan menelusuri berapa jumlah GTT yang masuk GB dan GB yang diterima CPNS pada periode tahun 2004.
1. Peta guru bantu dan kondisi baru pada tahun 2005
Pada tahun 2004 dari 261.641 orang guru bantu sebagian besar mengikuti seleksi CPNS guru, dan dari jumlah tersebut yang berhasil lulus sebagai CPNS sebagai berikut:
a. Angkatan tahun 2003:
• Jumlah guru bantu terdaftar sebanyak : 190.332 orang
• Mengundurkan diri (lulus CPNS dan alasan lain) : 16.100 orang
• Sisa guru bantu angkatan 2003 : 174.232 orang
b. Angkatan tahun 2004:
• Jumlah guru bantu terdaftar sebanyak : 71.309 orang
• Mengundurkan diri (lulus CPNS dan alasan lain) : 9.530 orang
• Sisa guru bantu angkatan 2003 : 61.779 orang
c. Jumlah guru bantu yang tersisa pada tahun 2005 sebanyak: 174.232 orang + 61.779 orang = 236.011 orang. Sedangkan GB yang terangkat CPNS dan keluar karena sebab lain sebanyak 25.630 orang.
d. Tahun 2004 terangkat CPNS guru sebanyak 64.163 orang (termasuk dari guru Bantu, GTT maupun dari peserta umum) yang belum sempat terdata pada profil guru tahun 2004 ini. Data tersebut perlu dipertimbangkan dalam mengambil kebijakan.
VIII. PROFIL GURU TIDAK TETAP
Profil guru tidak tetap (GTT) yang selama ini telah mengabdi pada pendidikan di Indonesia perlu dipertimbangkan nasibnya. Mereka pada umumnya telah mengabdikan dirinya pada sekolah dimana mereka mengajar dengan variasi masa kerja, besarnya honor yang mereka terima sangat tergantung pada kemampuan sekolah untuk membayar honorariumnya. Para GTT bukan berarti tidak mendapat kesempatan untuk mengikuti seleksi CPNS. Namun karena faktor umur dan keberuntungan, sehingga sebagian dari mereka tidak berhasil masuk CPNS.
Profil GTT dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan dalam memperbaiki nasib maupun penghasilan mereka, oleh karena itu berikut ini disusun beberapa profil GTT menurut tempat tugasnya, masa kerja sebagai GTT, kualifikasinya dan umurnya. Keempat faktor tersebut sangat dominan dalam menentukan kebijakan pemerintah dalam memperbaiki nasib, penghasilan maupun kompetensinya.
IX. PENUTUP
Profil guru pada pendidikan dasar dan menengah yang telah disajikan mengambil data pokok dari tahun 2003/2004. Dengan sendirinya proses pengumpulan data tersebut kurang dari sempurna, namun sebagai bahan dasar untuk perencanaan pembinaan dan pemberdayaan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan akan cukup memberikan dasar perencanaan yang lebih baik.
Harapan pada tahun 2005 setelah melalui proses workshop pendataan tendik bagi Kasubdin Ketenagaan dengan kesepakatan mekanisme dan sistem pendataan secara reguler telah menghasilkan, bahwa data dari dinas kabupaten/kota akan masuk ke pusat pada akhir bulan oktober setiap tahun. Dengan demikian akurasi data dan pemutakhiran pada masa mendatang secara bertahap akan mampu terwujud.
Dalam proses pendataan tendik pada dinas kabupaten/kota telah teridentifikasi masalah hambatan yang dihadapi oleh petugas pendataan, diharapkan dapat diatasi secara bertahap sesuai dengan kemampuan pemerintah maupun pemerintah daerah masing-masing.
Sumber dari internet di bagi bagi juga untuk pembaca internet
Data guru dan tenaga kependidikan merupakan bahan yang sangat penting untuk menetapkan kebijakan pembinaan maupun pemberdayaan guru dan tenaga kependidikan secara tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi lapangan.
Dari data tersebut para pengelola guru akan mampu melakukan analisa potensi maupun kelemahan, serta mampu merumuskan arah kebijakan dalam upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan di Indonesia.
Data berikut merupakan data yang diambil dari lapangan pada periode tahun 2003/2004, sedangkan untuk data pada tahun 2005 akan selesai masuk secara keseluruhan pada bulan Oktober 2005 sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh para Kasubdin Ketenagaan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dari hasil evaluasi pelaksanaan pendataan terdapat beberapa kendala sebagai bahan penyempurnaan dalam pelaksanaan pendataan guru dan tenaga kependidikan lainnya, antara lain:
1. Para pengelola ketenagaan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, belum menyadari sepenuhnya bahwa data tersebut merupakan kebutuhan mereka dalam melaksanakan tugasnya, khususnya untuk penyusunan rencana. Hal tersebut menunjukkan rendahnya kepedulian pejabat terhadap data dan memberikan cermin betapa rendahnya kualitas perencanaan tanpa adanya dukungan data yang akurat.
2. Minimnya fasilitas pendataan (khususnya komputer dengan kemampuan yang tinggi), sehingga proses entry data di Kantor Dinas Kabupaten/Kota mengalami kesulitan dan keterlambatan, sedangkan tenaga operatornya telah dilatih namun tidak dapat bekerja secara optimal.
3. Sistem dan mekanisme pendataan dari sekolah ke dinas belum tersistem secara rutinitas, sehingga pendataan dilakukan bila ada permintaan dari pusat, sehingga perlu dibangun mekanisme sistem pendataan secara reguler.
4. Tenaga operator setelah dilatih dan memiliki kemampuan yang cukup baik, sebagian besar mendapatkan tugas tambahan dari atasan dan tidak sedikit yang dimutasi sebelum melaksanakan tugasnya, sehingga tugas pendataan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Sebagai gambaran umum bahwa jumlah guru pada dikdasmen dan pendidikan madrasah sebanyak 2.691.957 orang. Jumlah guru dikdasmen sebanyak 2.156.597 orang, yang terdiri dari guru PNS sebanyak 1.430.515 orang dan guru Non PNS sebanyak 726.082 orang, sisanya sebanyak 535.360 orang adalah guru madrasah yang terdiri guru PNS maupun Non PNS. Tabel berikut menunjukkan komposisi guru dikdasmen dan madrasah. (data dari beberapa sumber Renstra Depdiknas, PDIP)
I. PROFIL GURU DIKDASMEN BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN DAN PENYEBARAN PADA SETIAP JENJANG PENDIDIKAN.
Dalam daftar tersebut PNS termasuk data PNS Depag, sedangkan PNS guru dikdasmen terdiri dari PNS dan PNS DPK (yang ditugaskan pada sekolah swasta) pada tahun 2003 jumlah PNS seluruhnya adalah : 1389302 orang + 41.213orang = 1.430.515 orang guru PNS.
II. PROFIL GURU BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PADA SETIAP JENJANG PENDIDIKAN.
Data menggambarkan masih terdapatnya guru yang memiliki kualifikasi dibawah standard nasional yang ditetapkan, jika untuk guru TK dan SD minimal DII maka guru yang unqualified terdapat 78,05 % pada TK, 34,03 % pada SD, 71,23 % pada SMP, 46,60 % pada SMA, 3,89 % pada SMK dan 43,02 % pada SLB. Secara nasional yang unqualified sebanyak 43,02 % atau sebanyak 927.947 guru.
III. PROFIL GURU BERDASARKAN UMUR/TAHUN KELAHIRAN PADA SETIAP JENJANG PENDIDIKAN
Data menggambarkan adanya sejumlah guru yang akan pensiun pada periode 5 tahun ke depan, yaitu pada tahun 2005 terdapat 22.707 orang, tahun 2006 sebanyak 26.748 orang, pada tahun 2007 sebanyak 26.929 orang, pada tahun 2008 sebanyak 32.104 orang dan pada tahun 2009 sebanyak 44.067 orang. Jumlah tersebut masih terdapat guru GTT dan GTY, jadi untuk PNS masih perlu dirinci lagi. Grafik prosentase penyebaran guru menurut kelompok umur sebagai berikut:
IV. PROFIL GURU BERDASARKAN PANGKAT/GOLONGAN PADA SETIAP JENJANG PENDIDIKAN
Prosentase guru PNS dan Non PNS terdistribusi sebanyak 66,33 % guru PNS dan 36,67 % guru Non PNS. Jika dirinci lagi dari data dapat dikelompokkan menurut kelompok golongan, terdapat 19,49 % golongan II, 71,37 % golongan III dan 9,14 % golongan IV. Dalam grafik untuk golongan IV tidak dapat tampil terinci dikarenakan datanya terlalu kecil.
Dari analisa sementara terlihat bahwa golongan IV sangat kecil, hal tersebut terjadi kemungkinan besar disebabkan banyak guru yang belum mampu naik ke golongan IVB ke atas karena kemampuan penulisan karya ilmiah yang merupakan persyaratan pokok belum memadai.
V. PROFIL PENGAWAS SEKOLAH (DATA PEMBAYARAN SUBSIDI)
Jumlah pengawas sekolah dari data pembayaran subsidi dapat didata jumlahnya, namun biodata lainnya belum didapatkan.
VI. PROFIL GURU BERDASARKAN TUGAS MENGAJAR MATA PELAJARAN
Profil penyebaran guru kelas, guru mata pelajaran/rumpun mata pelajaran, guru kejuruan dan guru luar biasa pada setiap jenjang pendidikan.
Dari data yang ada menunjukkan bahwa guru mata pelajaran yang memiliki jumlah tertinggi adalah guru mata pelajaran pendidikan agama 169.486 orang, disusul guru penjaskes 108.126 orang dan guru matematika sebanyak 69.718 orang. Jumlah yang terkecil adalah guru sejarah budaya sebanyak 1.916 orang, guru bahasa asing lain sebanyak 2.143 orang dan guru antropologi 3.682 orang.
VII. PROFIL GURU BANTU TAHUN 2003 ? 2004.
Karena proses pendataan guru dikdasmen dilakukan pada saat terjadinya proses seleksi dan pengangkatan guru bantu, sehingga sangat sulit bila dilakukan penggabungan dikarenakan dalam instrumen penjaringan belum dijelaskan kelompok guru bantu. Oleh karena itu profil guru bantu disusun tersendiri, hal tersebut agar memudahkan menelusuri berapa jumlah GTT yang masuk GB dan GB yang diterima CPNS pada periode tahun 2004.
1. Peta guru bantu dan kondisi baru pada tahun 2005
Pada tahun 2004 dari 261.641 orang guru bantu sebagian besar mengikuti seleksi CPNS guru, dan dari jumlah tersebut yang berhasil lulus sebagai CPNS sebagai berikut:
a. Angkatan tahun 2003:
• Jumlah guru bantu terdaftar sebanyak : 190.332 orang
• Mengundurkan diri (lulus CPNS dan alasan lain) : 16.100 orang
• Sisa guru bantu angkatan 2003 : 174.232 orang
b. Angkatan tahun 2004:
• Jumlah guru bantu terdaftar sebanyak : 71.309 orang
• Mengundurkan diri (lulus CPNS dan alasan lain) : 9.530 orang
• Sisa guru bantu angkatan 2003 : 61.779 orang
c. Jumlah guru bantu yang tersisa pada tahun 2005 sebanyak: 174.232 orang + 61.779 orang = 236.011 orang. Sedangkan GB yang terangkat CPNS dan keluar karena sebab lain sebanyak 25.630 orang.
d. Tahun 2004 terangkat CPNS guru sebanyak 64.163 orang (termasuk dari guru Bantu, GTT maupun dari peserta umum) yang belum sempat terdata pada profil guru tahun 2004 ini. Data tersebut perlu dipertimbangkan dalam mengambil kebijakan.
VIII. PROFIL GURU TIDAK TETAP
Profil guru tidak tetap (GTT) yang selama ini telah mengabdi pada pendidikan di Indonesia perlu dipertimbangkan nasibnya. Mereka pada umumnya telah mengabdikan dirinya pada sekolah dimana mereka mengajar dengan variasi masa kerja, besarnya honor yang mereka terima sangat tergantung pada kemampuan sekolah untuk membayar honorariumnya. Para GTT bukan berarti tidak mendapat kesempatan untuk mengikuti seleksi CPNS. Namun karena faktor umur dan keberuntungan, sehingga sebagian dari mereka tidak berhasil masuk CPNS.
Profil GTT dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan dalam memperbaiki nasib maupun penghasilan mereka, oleh karena itu berikut ini disusun beberapa profil GTT menurut tempat tugasnya, masa kerja sebagai GTT, kualifikasinya dan umurnya. Keempat faktor tersebut sangat dominan dalam menentukan kebijakan pemerintah dalam memperbaiki nasib, penghasilan maupun kompetensinya.
IX. PENUTUP
Profil guru pada pendidikan dasar dan menengah yang telah disajikan mengambil data pokok dari tahun 2003/2004. Dengan sendirinya proses pengumpulan data tersebut kurang dari sempurna, namun sebagai bahan dasar untuk perencanaan pembinaan dan pemberdayaan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan akan cukup memberikan dasar perencanaan yang lebih baik.
Harapan pada tahun 2005 setelah melalui proses workshop pendataan tendik bagi Kasubdin Ketenagaan dengan kesepakatan mekanisme dan sistem pendataan secara reguler telah menghasilkan, bahwa data dari dinas kabupaten/kota akan masuk ke pusat pada akhir bulan oktober setiap tahun. Dengan demikian akurasi data dan pemutakhiran pada masa mendatang secara bertahap akan mampu terwujud.
Dalam proses pendataan tendik pada dinas kabupaten/kota telah teridentifikasi masalah hambatan yang dihadapi oleh petugas pendataan, diharapkan dapat diatasi secara bertahap sesuai dengan kemampuan pemerintah maupun pemerintah daerah masing-masing.
Komentar